12 Tanda Hubungan Pertemanan yang Toxic

12 Tanda Hubungan Pertemanan yang Toxic

Pernahkah kamu merasa lelah secara emosional setelah bertemu dengan seorang teman? Atau mungkin kamu sering merasa tidak dihargai dalam hubungan pertemanan? Jika iya, bisa jadi kamu sedang berada dalam hubungan pertemanan yang toxic.

Kita akan membahas tanda-tanda hubungan pertemanan yang tidak sehat. Tujuannya adalah agar kamu dapat mengenali dinamika yang merugikan ini dan menjaga kesehatan mentalmu dengan lebih baik.

Hubungan pertemanan yang toxic adalah situasi di mana hubungan dengan seorang teman lebih banyak membawa dampak negatif daripada positif terhadap kesejahteraan emosional dan psikologismu.

Dalam hubungan yang seperti ini, tidak ada dukungan, rasa hormat, ataupun kesenangan bersama. Sebaliknya, kamu merasa terkuras, diremehkan, atau bahkan diabaikan.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua kesalahpahaman atau konflik dalam pertemanan dapat disebut toxic. Kita semua memiliki hari-hari buruk, tetapi hubungan pertemanan yang toxic cenderung menunjukkan pola perilaku negatif yang berulang dan konstan.

Hubungan toxic dapat berdampak buruk pada kesehatan mentalmu. Ini bisa menyebabkan berkurangnya rasa percaya diri, meningkatnya tingkat stres, bahkan memengaruhi kesehatan fisikmu. Dengan mengenali tanda-tanda berikut, kamu dapat memperbaiki atau mengakhiri hubungan yang tidak sehat.

{getToc} $title={Daftar Isi}

Tanda Hubungan Pertemanan yang Toxic

1. Tidak Menghormati Batasan

Seorang teman yang toxic sering kali tidak menghormati batasan yang kamu tetapkan. Misalnya, mereka terus-menerus mengganggu waktu pribadimu atau mengabaikan hal-hal yang penting bagi kesejahteraanmu.

Contoh: Mereka marah jika kamu tidak segera membalas pesan mereka, meskipun kamu sedang sibuk.

2. Negativitas yang Berkelanjutan

Alih-alih merasa senang usai bertemu mereka, kamu justru merasa lelah atau terbebani. Teman yang toxic cenderung membawa energi negatif ke setiap interaksi.

Contoh: Setiap percakapan dengan mereka diisi dengan keluhan atau gosip, tanpa ada topik yang menyenangkan.

3. Kritik yang Tidak Konstruktif

Di hubungan yang sehat, kritik diberikan untuk mendukung pertumbuhan. Namun, dalam hubungan yang toxic, kritik cenderung bersifat merendahkan dan tidak adil.

Contoh: Mereka mengomentari penampilanmu dengan nada mengejek, seperti, “Kamu berani sekali pakai baju seperti itu.”

4. Tidak Mendukung Saat Dibutuhkan

Saat kamu berbagi kabar baik, mereka menunjukkan kecemburuan atau ketidakpedulian alih-alih ikut merayakan pencapaianmu.

Contoh: Ketika kamu memberi tahu bahwa kamu mendapat promosi, mereka malah berkata, “Ya, akhirnya juga. Orang lain sudah lama dapat promosi.”

5. Kurangnya Empati

Teman yang toxic sering kali mengabaikan perasaanmu. Mereka cenderung meremehkan masalah yang kamu hadapi atau menunjukkan sikap dingin.

Contoh: Ketika kamu bercerita sedang merasa stres, mereka menjawab, “Kenapa dipermasalahkan? Itu kan hal kecil.”

6. Ketidakseimbangan Usaha

Kamu selalu menjadi pihak yang berinisiatif untuk berkomunikasi, membuat rencana, atau memberikan dukungan tanpa mendapat balasan yang seimbang.

Contoh: Kamu terus-menerus mengundang mereka untuk bertemu, tapi mereka jarang atau bahkan tidak pernah mengundangmu balik.

7. Manipulasi

Teman toxic sering kali menggunakan manipulasi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, termasuk melalui rasa bersalah atau kebohongan.

Contoh: Mereka berkata, “Jika kamu benar-benar teman sejati, kamu akan membantuku sekarang juga.”

8. Konflik yang Sering Terjadi

Pertemanan yang toxic sering dipenuhi konflik yang berulang dan tidak produktif. Perbedaan pendapat yang kecil dapat berkembang menjadi argumen besar.

Contoh: Mereka menggunakan gaslighting untuk membuatmu meragukan perasaan atau ingatanmu, seperti, “Itu nggak pernah terjadi. Kamu pasti berhalusinasi.”

9. Tidak Dapat Diandalkan

Mereka sering membatalkan janji di menit-menit terakhir atau tidak menepati komitmen yang sudah disepakati.

Contoh: Mereka setuju untuk membantumu melakukan suatu pekerjaan, tetapi tidak muncul tanpa alasan yang jelas.

10. Suka Bergosip dan Mengkhianati

Jika mereka sering membicarakan keburukan orang lain di belakang, ini menjadi tanda bahwa mereka mungkin melakukan hal yang sama tentangmu.

Contoh: Rahasia yang kamu ceritakan harusnya untuk dijaga ternyata dibicarakan ke orang lain.

11. Membuatmu Tidak Nyaman

Kamu merasa lebih lega daripada senang setiap kali selesai bertemu dengan mereka. Jika ada rasa cemas sebelum bertemu seseorang, itu adalah tanda bahaya.

Contoh: Kamu merasa harus selalu berhati-hati dengan kata-kata agar mereka tidak tersinggung.

12. Membandingkan dan Merendahkan

Mereka suka membandingkanmu dengan orang lain dan membuatmu merasa tidak cukup baik.

Contoh: “Kalau kamu seperti si A yang lebih rajin, pasti kamu lebih sukses.”

Bagaimana Jika Kamu Berada dalam Hubungan Toxic?

Jika kamu menyadari bahwa sedang berada dalam hubungan pertemanan yang toxic, langkah pertama adalah mengakuinya. Berikut ini beberapa langkah yang dapat kamu ambil:

  • Tetapkan Batasan: Berani mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak nyaman untukmu.
  • Komunikasikan Masalah: Bicarakan dengan temanmu. Mereka mungkin tidak sadar bahwa perilaku mereka menyakitimu.
  • Pertimbangkan Jarak: Jika perilaku toxic terus berlanjut, kurangi interaksi secara perlahan.
  • Cari Dukungan: Bicaralah dengan teman lain atau seorang profesional untuk mendapatkan perspektif.

Pertemanan yang sehat adalah tentang dukungan, rasa hormat, dan kebahagiaan bersama. Jika hubungan itu justru mengganggumu, penting untuk mencari cara agar kamu bisa melindungi dirimu.

Mulailah dengan mengevaluasi hubungan pertemananmu dan prioritaskan orang-orang yang membawa kebahagiaan serta mendukungmu menjadi versi terbaik dari dirimu!

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak