
Pernah nggak sih kamu kebingungan saat ingin menuliskan kata sholeh, saleh, atau shaleh? Ketiga kata ini sering banget kita dengar, biasanya sebagai doa atau harapan, terutama untuk anak-anak yang baru lahir.
Tapi, sebenarnya mana sih penulisan yang paling tepat? Yuk, luangkan waktu sebentar untuk memahami lebih dalam soal kata ini. Jadi, siap buat belajar sesuatu yang nggak cuma bernilai pengetahuan, tapi juga bisa bikin tulisanmu terlihat lebih "pintar”?
{getToc} $title={Daftar Isi}
Pengertian Kata "Saleh" dan Sejarahnya
Bayangkan seorang anak yang diharapkan tumbuh dengan nilai-nilai kebaikan. Orang tua sering mendoakan anaknya menjadi pribadi yang "saleh". Lalu, apa sih sebenarnya arti dari kata tersebut?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "saleh" memiliki dua pengertian utama:
- Berkaitan dengan religiositas, seperti taat beribadah, suci, dan beriman. Orang yang "saleh" biasanya memiliki akhlak mulia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
- Dalam makna yang lebih jarang digunakan, "saleh" berarti pergi atau datang.
Ternyata, kata ini berasal dari bahasa Arab, yaitu ṣāliḥ (صَالِح), yang artinya adalah "terhindar dari keburukan" atau "baik". Kata ini sering digunakan dalam Islam, terutama dalam frasa seperti "amal salih" (perbuatan baik). Oleh karena itu, pemakaiannya sarat dengan nilai-nilai positif.
Mana Penulisan yang Benar?
Ketika ingin menggunakan kata ini dalam bahasa Indonesia, sering muncul pertanyaan seperti, "Apakah tulisannya 'sholeh', 'saleh', atau 'shaleh'?" Yuk, kita luruskan.
Penulisan baku yang benar: Saleh
Jika mengacu pada KBBI, kata baku yang direkomendasikan adalah "saleh". Bentuk inilah yang sebaiknya digunakan dalam konteks resmi atau formal, seperti karya tulis akademik, media massa, atau komunikasi bisnis.
Penulisan tidak baku: "Sholeh" atau "Shaleh"
Dua bentuk ini sering muncul dalam percakapan sehari-hari, terutama saat ditulis dalam media sosial atau pesan informal. Meski tidak salah secara kontekstual, keduanya tidak sesuai dengan kaidah baku yang ditetapkan KBBI.
Jadi, kalau situasinya formal, usahakan gunakan "saleh".
Contoh Penggunaan dalam Kalimat
Supaya makin paham, mari kita lihat beberapa contoh penggunaan kata "saleh" yang tepat dalam kalimat sehari-hari:
Doa orang tua untuk anak:
- "Semoga anak ini tumbuh menjadi pribadi yang saleh dan berbakti kepada orang tua."
- "Mudah-mudahan ia menjadi anak yang saleh ya."
Makna nonreligius:
- "Silakan Tuan untuk saleh (datang) kembali esok hari."
Dengan memahami cara penggunaan dalam berbagai konteks, kamu bakal lebih percaya diri saat memakai kata ini nantinya.
Kenapa Penulisan Baku Itu Penting?
Mungkin kamu bertanya, "Kenapa sih harus repot-repot pakai aturan baku?" Nah, ada beberapa alasan kenapa penggunaan kata yang sesuai KBBI itu penting:
Meningkatkan Kredibilitas
Kalau kamu sering menulis, misalnya untuk artikel blog, media sosial, atau surat resmi, penggunaan bahasa yang tepat menunjukkan bahwa kamu memahami kaidah bahasa. Ini bisa meningkatkan kepercayaan pembaca atau audiens terhadap tulisanmu.
Menghindari Ambiguitas
Penulisan yang tepat memastikan pesan yang ingin disampaikan tidak menimbulkan kebingungan. Misalnya, "sholeh" mungkin lebih sering dipersepsikan sebagai pelafalan informal, sementara "saleh" lebih jelas merujuk pada makna sesuai KBBI.
Melestarikan Bahasa Indonesia
Dengan menggunakan kata sesuai kaidah, kita ikut menjaga kemurnian bahasa Indonesia. Ini penting banget agar generasi berikutnya tetap memahami ejaan yang benar dalam komunikasi formal.
Tips Mengingat Penulisan "Saleh"
Kalau bingung mengingat mana penulisan yang benar, coba tips ini:
- Kaitkan dengan KBBI: Selalu merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia sebelum menulis, terutama jika digunakan dalam dokumen formal.
- Latihan Konsisten: Biasakan menggunakan bentuk "saleh" saat menulis, meskipun konteksnya santai. Praktik ini akan membantu membangun kebiasaan baik.
- Gunakan untuk Nama: Kalau pernah kenal seseorang bernama "Saleh", bayangkan nama tersebut saat menulis kata ini. Lebih mudah diingat, kan?
Menulis dengan benar bukan hanya soal mematuhi aturan, tapi juga bentuk penghormatan terhadap bahasa kita. Dengan terus memperhatikan detail seperti ini, kamu nggak cuma meningkatkan kualitas tulisan, tapi juga menunjukkan rasa cinta pada bahasa Indonesia.
Jadi, yuk praktikkan mulai dari sekarang. Setiap kali kamu mendoakan seseorang atau menulis tentang karakter yang baik, ingatlah bahwa penulisan bakunya adalah "saleh". Dengan langkah kecil ini, siapa tahu tulisanmu bisa jadi inspirasi untuk orang lain.